Seorang tentara Amerika Serikat yang terluka parah selama misi di Gaza dan dikritik karena memasang “dermaga bantuan” dinyatakan meninggal pekan lalu. Sersan Quandarius Davon Stanley terluka pada 27 Mei saat mengirim bantuan ke Jalur Gaza yang terkepung di tengah serangan Israel. Penyebab kematiannya belum dipublikasikan, namun militer AS menyebutnya sebagai insiden non-pertempuran.
Stanley, berusia 23 tahun, awalnya dirawat di rumah sakit Israel sebelum dibawa ke AS untuk perawatan di Brooke Army Medical Center di San Antonio, Texas. Dia meninggal pada 31 Oktober setelah dipensiunkan secara medis oleh unitnya, Brigade Ekspedisi Transportasi ke-7. Komandan unit tersebut, Kolonel John “Eddie” Gray, mengonfirmasi kematian Stanley dan mengatakan bahwa dia adalah pemimpin garis depan yang sangat dihormati.
Misi “dermaga bantuan” Gaza diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Maret dengan tujuan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina. Dermaga senilai USD230 juta itu hanya beroperasi selama 20 hari sebelum dinonaktifkan karena cuaca buruk. Hanya sepertiga dari kargo yang dimaksudkan berhasil disalurkan ke Gaza.
Selain Stanley, dua tentara lainnya mengalami cedera ringan selama misi tersebut. Mereka dengan cepat pulih dan dapat kembali bertugas. Meskipun misi tersebut tidak berjalan sesuai rencana, militer AS tetap berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada keluarga Stanley selama masa sulit ini.
Kematian Stanley merupakan pengingat akan risiko yang dihadapi oleh tentara yang menjalankan tugas kemanusiaan di daerah konflik. Semoga keluarga dan re