Program nuklir Iran yang semakin meluas sekali lagi menjadi berita utama, dengan laporan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang merinci kemajuan signifikan Teheran. Berdasarkan temuan terbaru IAEA yang dirilis pada Jumat, 14 Juni 2024, Teheran dilaporkan meningkatkan kemampuan nuklirnya dengan memasang “cascade” tambahan di fasilitas pengayaannya di Natanz dan Fordow. Cascades adalah serangkaian sentrifugal yang digunakan dalam proses pengayaan uranium, komponen kunci dalam pembuatan senjata nuklir.
Perkembangan ini terjadi setelah resolusi dewan gubernur IAEA yang mengkritik Teheran karena kurangnya kerja sama dengan pengawas nuklir PBB. Meskipun beberapa orang memandang hal ini sebagai langkah moderat, fakta bahwa Iran telah meningkatkan program nuklirnya menimbulkan kekhawatiran mengenai niat negara tersebut dan kepatuhannya terhadap perjanjian internasional.
Penilaian IAEA menunjukkan bahwa program nuklir Iran telah berkembang secara signifikan, hingga pada titik dimana mereka kini memiliki cukup bahan untuk berpotensi membuat beberapa bom atom. Pengungkapan ini telah menimbulkan kekhawatiran di komunitas internasional, dan banyak yang mempertanyakan komitmen Iran terhadap upaya non-proliferasi dan stabilitas kawasan.
Tokoh-tokoh penting di kancah internasional telah memainkan peran penting dalam membentuk wacana seputar program nuklir Iran. Tokoh-tokoh seperti mantan Presiden AS Donald Trump, yang menarik diri dari perjanjian nuklir Iran pada tahun 2018, telah mempengaruhi arah negosiasi dan perjanjian terkait ambisi nuklir Teheran. Keputusan Trump untuk meninggalkan perjanjian tersebut dan menjatuhkan sanksi terhadap Iran bisa dibilang berkontribusi pada situasi saat ini, di mana Iran kini mendorong batas-batas program nuklirnya.
Di sisi lain, para diplomat dari berbagai negara, termasuk negara-negara Uni Eropa, telah bekerja tanpa kenal lelah untuk menyelamatkan perjanjian nuklir dan mengendalikan aktivitas nuklir Iran. Upaya untuk melakukan dialog dan diplomasi dengan Iran terus dilakukan, dengan harapan menemukan penyelesaian damai atas kebuntuan yang terjadi saat ini.
Dari sudut pandang positif, beberapa orang berpendapat bahwa perluasan program nuklir Iran dapat didorong oleh keinginan akan keamanan energi dan kemajuan teknologi. Iran secara konsisten menyatakan bahwa kegiatan nuklirnya adalah untuk tujuan damai, seperti produksi energi dan penelitian medis. Para pendukung program nuklir Iran menunjuk pada hak negara tersebut berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk keperluan sipil.
Namun, para kritikus percaya bahwa ambisi nuklir Iran menimbulkan ancaman terhadap stabilitas regional dan keamanan global. Kemungkinan Iran memperoleh senjata nuklir telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi perlombaan senjata di Timur Tengah dan meningkatkan ketegangan dengan negara-negara tetangga. Kurangnya transparansi dan kerja sama dari Iran dalam mengizinkan inspeksi internasional semakin memperburuk kekhawatiran mengenai sifat sebenarnya dari program nuklirnya.
Masa depan program nuklir Iran masih belum pasti. Upaya diplomasi dan keterlibatan yang berkelanjutan dengan Teheran akan sangat penting dalam mengatasi tantangan saat ini dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Komunitas internasional harus bekerja sama untuk memastikan bahwa Iran mematuhi komitmennya berdasarkan perjanjian nuklir dan menjunjung tinggi kewajibannya untuk mencegah proliferasi senjata nuklir. Hanya melalui dialog dan kerja sama resolusi damai dapat dicapai dalam ketegangan yang sedang berlangsung seputar perluasan kemampuan nuklir Iran.