Kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle milik Prancis sedang bersiap-siap untuk mengunjungi Jepang untuk pertama kalinya. Menurut para pakar, pengiriman kapal ini merupakan pesan yang ditujukan kepada China sebagai musuh, serta negara-negara Asia sekutu Barat. “Pesan di balik pengerahan pasukan Prancis ini tidak hanya ditujukan pada satu negara saja, walaupun China mungkin menjadi prioritas utamanya, namun juga negara-negara lainnya,” ujar Garren Mulloy, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Daito Bunka.
Pada awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Prancis mengumumkan bahwa kapal induk dan satuan tugasnya, termasuk sayap udara dan kapal perang, telah melakukan latihan di Laut Mediterania setelah menjalani perbaikan selama empat bulan. Menurut laporan Naval News, seorang perwira senior Prancis menyatakan bahwa kelompok kapal induk tersebut akan segera memulai misi selama beberapa bulan yang diberi nama Clemenceau 25, yang mencakup wilayah Mediterania timur, Laut Merah, Samudra Hindia, dan Asia Tenggara.
Dalam misi ini, kapal Charles de Gaulle akan didampingi oleh kapal perusak pertahanan udara, dua fregat, sebuah kapal selam serang bertenaga nuklir, dan sebuah kapal logistik. Sementara sayap udaranya akan terdiri dari 24 pesawat tempur Rafale Marine, empat helikopter, dan dua pesawat peringatan dini. Misi ini juga akan mencakup latihan gabungan dengan Angkatan Laut India dan latihan bersama beberapa mitra Pasifik, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Australia, dan Jepang.
Seorang pejabat militer Prancis yang tidak disebutkan namanya, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengatakan kepada Naval News bahwa misi tersebut tidak memiliki “batasan imajinasi” dan bertujuan untuk “berlatih sejauh dan se-realistis mungkin.”
Kunjungan kapal induk Charles de Gaulle dan kelompok tempurnya ke Filipina dan Jepang diharapkan akan memperkuat hubungan militer antara Prancis dan kedua negara tersebut. Selain itu, kehadiran kapal induk bertenaga nuklir ini juga dapat menjadi sinyal bagi China dan negara-negara Asia lainnya tentang kekuatan dan komitmen Prancis dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut.
Dengan adanya misi Clemenceau 25 ini, Prancis juga menunjukkan dukungannya terhadap negara-negara sekutu di Asia Pasifik dan siap untuk bekerja sama dalam menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut. Semoga kunjungan kapal induk Charles de Gaulle ke Jepang dan Filipina dapat memperkuat kerjasama militer antara Prancis dan negara-negara Asia Pasifik lainnya, serta memberikan kontribusi positif bagi stabilitas regional.