Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, mengajak para anggota parlemen di ASEAN untuk lebih memperhatikan isu pertanian agar petani dapat lebih berdaya. Menurutnya, produksi pertanian terus menurun dan kontribusi sektor kehutanan, pertanian, dan perikanan terhadap PDB juga menurun. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan multipihak ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), Badan Pangan Dunia (FAO), dan International Institute Sustainable Development (IISD) di Bali.
Fadli menyebut bahwa kesejahteraan petani belum terjamin sepenuhnya, dengan penghasilan petani skala kecil hanya sekitar Rp5,23 juta per tahun. Dia juga menyoroti tekanan demografi dan perubahan iklim yang mempengaruhi kondisi pertanian. Untuk itu, dia menyarankan perlunya peningkatan nilai tukar petani serta adanya pupuk, bibit, dan pakan ternak yang memadai.
Selain itu, Fadli juga menyarankan perlunya undang-undang omnibus untuk sektor pertanian dan memperkuat fungsi Kementerian Pertanian. Dia juga menekankan pentingnya regenerasi petani agar kaum muda tertarik terjun ke dunia pertanian. HKTI juga mendukung program-program Presiden terpilih Prabowo Subianto, seperti food estate dan makanan bergizi gratis, sebagai upaya memperkuat politik pertanian.
Fadli juga menilai ASEAN-RAI dapat menjadi jembatan untuk transformasi pertanian menuju agribisnis dan peningkatan investasi dalam isu pertanian. Dia berharap melalui forum ini, parlemen dapat mendukung upaya penguatan tata kelola pertanian dan bisnis petani ke depan.