Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama pemerintah daerah, berencana untuk membuat Patung Yesus di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Rencana ini diumumkan dalam diskusi BPOLBF dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta yang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Labuan Bajo City – Local Architecture Design: Inspiration for Creating a Local Sense of Place pada Rabu (2/10/2024).
FGD tersebut bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan identitas lokal Labuan Bajo Flores melalui peningkatan kualitas desain arsitektur yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal. Dalam diskusi tersebut, juga dibahas rencana pembangunan Patung Yesus sebagai simbol untuk pengembangan wisata religi di Labuan Bajo Flores.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, menyatakan bahwa setiap pembangunan harus tetap mengutamakan budaya lokal yang berkelanjutan. Langkah ini diambil untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan menciptakan harmoni antara alam, budaya, dan fasilitas pariwisata.
Frans menekankan pentingnya mengadopsi elemen-elemen tradisional dalam desain bangunan serta pengelolaan tata ruang yang ramah lingkungan agar suasana khas Labuan Bajo Flores tetap terjaga. Pengembangan potensi wisata religi juga dianggap penting untuk meningkatkan destinasi wisata di kawasan tersebut.
Ondy Christian Siagian, Penjabat Sementara Bupati Manggarai Barat, menyoroti perlunya sinergi kerja sama dari semua pihak dalam aktivitas pembangunan yang menghormati kearifan lokal. Ia menekankan kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, sektor swasta, dan stakeholder terkait untuk memastikan keselarasan dalam pembangunan.
Menurut Ondy, perencanaan pembangunan Patung Yesus di Labuan Bajo harus memperhatikan nilai budaya dan simbol lokal dalam desain atau arsitektur Patung. Ia menyarankan adanya sayembara untuk mencari desain yang benar-benar mencerminkan kearifan lokal dan simbol wisata religi Katolik.
Dengan adanya pembangunan Patung Yesus, diharapkan Labuan Bajo dapat menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kedalaman spiritual dan kultural daerah setempat. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga keberlanjutan pembangunan dan mempromosikan kearifan lokal dalam setiap aktivitas pembangunan di Labuan Bajo.