Kunjungan wisatawan mancanegara di Kota Wisata Batu masih belum mencapai potensi maksimal. Data kunjungan wisman dari bulan Januari hingga Juni 2024 belum tercatat dengan baik, menurut Penjabat Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Meskipun demikian, beberapa wisatawan dari Asia Tenggara hingga Eropa telah berkunjung ke kota ini.
Aries mengakui bahwa ada kesulitan dalam menghitung secara pasti jumlah wisman yang datang ke Kota Batu karena beberapa hotel tidak melaporkan data kunjungan mereka dengan lengkap. Namun, upaya sedang dilakukan untuk merekap jumlah kunjungan di Kota Batu.
Para wisman biasanya tertarik untuk menjelajahi objek wisata kuliner di Kota Batu. Beberapa wisatawan dari Malaysia, Singapura, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya telah terlihat berkunjung ke kota ini. Aries juga meminta agar pelaku wisata terus berinovasi untuk menarik lebih banyak wisman, terutama dengan persaingan yang semakin ketat di industri pariwisata.
Sujud Hariadi, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, juga mengamini bahwa jumlah wisman yang datang ke Kota Batu masih minim. Salah satu faktor penyebabnya adalah Kota Batu seringkali dijadikan tujuan alternatif selain Gunung Bromo. Namun, beberapa turis asing dari Belanda, Jerman, dan Asia telah terlihat berkunjung ke Taman Rekreasi Selecta.
Keunggulan Kota Batu bagi wisman adalah harga yang ditawarkan untuk wisatawan mancanegara dan domestik relatif sama. Hal ini berbeda dengan kebijakan tempat wisata di daerah lain yang mematok harga lebih mahal untuk wisatawan mancanegara. Ini membuat Kota Batu menjadi destinasi yang menarik bagi wisman.
Dengan upaya yang terus dilakukan oleh pihak terkait, diharapkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Batu dapat meningkat. Dengan berbagai objek wisata menarik dan kebijakan harga yang bersahabat, Kota Batu memiliki potensi besar untuk menarik lebih banyak wisman dari berbagai belahan dunia.