Setidaknya 11 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat tindakan pasukan Israel di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki. Berita tentang aktivitas militer Israel yang melibatkan penggunaan tank dan buldoser di kota-kota Palestina seperti Ramallah, Qalqilya, dan Tulkarm juga telah tersebar luas. Enam orang tewas dalam serangan pesawat nirawak dan bentrokan bersenjata di dekat Jenin, sementara lima orang lain dilaporkan tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi al-Far’a di lembah Yordan.
Menurut laporan dari BBC, Pasukan keamanan Israel mengklaim bahwa mereka sedang melakukan “operasi kontraterorisme” di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki. Ini adalah kali pertama sejak intifada kedua bahwa beberapa kota Palestina menjadi sasaran serangan bersamaan dengan cara ini. Serangan besar-besaran tersebut tampaknya melibatkan setidaknya empat kota Palestina secara bersamaan: Jenin, Tulkarm, Nablus, dan Tubas. Jalan utama menuju Jenin dilaporkan ditutup dengan bentrokan bersenjata di kamp pengungsi di kota tersebut.
Serangan udara Israel disebut-sebut telah menargetkan sebuah kendaraan di desa terdekat pada saat fajar. Pasukan Israel juga dikabarkan telah memasuki sebuah rumah sakit di Jenin dan memblokir dua rumah sakit di Tulkarm. Di Nablus, serangan militer Israel dilaporkan difokuskan pada dua kamp pengungsi di sana. Di kamp pengungsi al-Far’a dekat Tubas, petugas medis mengalami kesulitan untuk menjangkau korban yang terluka setelah serangan pesawat nirawak Israel.
Meskipun militer Israel tidak memberikan banyak rincian, mereka menyatakan bahwa tindakan mereka merupakan bagian dari upaya bersama dengan dinas keamanan dalam negeri untuk memerangi terorisme. Jurnalis lokal menyebut kejadian tersebut sebagai yang terbesar yang terjadi di Tepi Barat sejak intifada Palestina kedua dua dekade lalu.
Media Israel melaporkan bahwa ratusan pasukan Israel terlibat dalam operasi di empat kota berbeda di utara Tepi Barat. Meskipun militer Israel hanya mengeluarkan pernyataan singkat tentang operasi mereka, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa militer Israel telah “beroperasi dengan kekuatan penuh” sejak malam sebelumnya di kamp pengungsi Jenin dan Tulkarm di Tepi Barat.
Katz juga menuduh Iran sebagai dalang di balik infrastruktur terorisme yang dibangun di Tepi Barat oleh kelompok bersenjata Hamas dan Jihad Islam Palestina. Menurutnya, Iran berusaha membuka “front kedua” melawan Israel di Tepi Barat, dan Israel harus menghadapi ancaman ini dengan tekad yang sama seperti yang mereka lakukan di Gaza.
Dalam situasi ini, evakuasi sementara penduduk Palestina dan tindakan apapun yang diperlukan diyakini akan dilakukan untuk melindungi keamanan Israel. Katz menekankan bahwa ini adalah perang yang harus dimenangkan oleh Israel.
Situasi ini menciptakan ketegangan yang tinggi di wilayah tersebut dan memicu kekhawatiran internasional. Masyarakat dunia mendesak kedua belah pihak untuk mencari solusi damai dan menghindari pertumpahan darah lebih lanjut di wilayah yang sudah lama dilanda konflik ini. Semoga kedamaian segera dapat tercapai di Palestina dan Israel.