Para pemimpin asing sedang mempertimbangkan strategi untuk menghadapi Kamala Harris jika dia terpilih sebagai presiden. Sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat dan calon dari Partai Demokrat, Harris telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara seperti Arab Saudi yang memiliki hubungan yang rumit dengan AS.
Arab Saudi, khususnya Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mungkin merasa tidak nyaman dengan kemungkinan kemenangan Harris. Harris dikenal sebagai sosok liberal yang dekat dengan aktivis hak asasi manusia, hal ini tentu membuat para pemimpin Arab Saudi waspada.
Pernyataan dari Mathew Burrows, anggota senior tim peneliti di Stimson Center, menunjukkan bahwa Putra Mahkota Mohammed khawatir akan kebijakan Harris yang lebih vokal terkait catatan pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi. Harris juga telah mengecam keras pembunuhan Jamal Khashoggi dan menyerukan transparansi dalam kasus tersebut.
Selain itu, Harris juga dikenal sebagai pendukung hak-hak perempuan dan kelompok LGBTQ+. Hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri bagi Arab Saudi yang memiliki aturan yang ketat terkait hal tersebut.
Meskipun Biden telah mencapai kesepakatan dengan Putra Mahkota Mohammed terkait isu Iran dan stabilitas di Timur Tengah, kehadiran Harris sebagai presiden dapat mengubah dinamika hubungan tersebut. Harris yang lebih konfrontatif dapat menjadi hambatan bagi upaya AS dalam normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel.
Para analis juga menyoroti potensi ketidakpastian yang mungkin muncul jika Harris terpilih sebagai presiden. Para pemimpin di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, mungkin tidak terbiasa dengan perubahan kekuasaan yang cepat seperti yang terjadi dengan mundurnya Biden. Namun, mereka juga berharap adanya kesinambungan dalam kebijakan AS terkait Timur Tengah.
Dengan segala kompleksitas hubungan antara AS dan Arab Saudi, serta potensi perubahan yang akan terjadi jika Harris terpilih sebagai presiden, para pemimpin asing harus bersiap untuk menghadapi tantangan baru dalam diplomasi internasional. Semua pihak perlu menjaga komunikasi dan kerjasama demi kepentingan bersama.