Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, mengungkapkan bahwa Rusia saat ini dianggap sebagai musuh utama oleh Prancis. Menurutnya, Moskow merupakan ancaman terbesar bagi negaranya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Lecornu dalam sebuah wawancara dengan majalah Le Point. Dalam kesempatan tersebut, Lecornu juga membahas tantangan keamanan yang dihadapi oleh Prancis saat ini.
Ketika ditanya tentang negara atau aktor yang menjadi ancaman terbesar bagi Prancis, Lecornu dengan tegas menyebut Federasi Rusia. Dia mengklaim bahwa Moskow telah menunjukkan tingkat agresivitas yang lebih tinggi pada tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, Rusia bukan hanya mengancam kepentingan Prancis di Afrika, tetapi juga secara langsung mengancam Angkatan Bersenjata Prancis.
Lecornu juga menyinggung tentang kontrol lalu lintas udara Rusia yang mengancam untuk menembak jatuh pesawat patroli Rafale Prancis. Dia juga menuduh Rusia melakukan perang informasi dan memiliterisasi lingkungan baru, termasuk di bidang dasar laut dan siber. Meskipun tidak merinci insiden tertentu, baik Rusia maupun NATO saling menuduh melakukan manuver udara yang berbahaya.
Pada bulan Maret, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa jet tempur Rusia telah mengawal dua pesawat tempur Rafale Prancis di atas Laut Hitam, dekat perbatasan Rusia. Moskow telah mengingatkan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina oleh Prancis dapat menimbulkan eskalasi yang berbahaya. Pada bulan Januari, Rusia memanggil utusan Prancis terkait dengan keberadaan “tentara bayaran Prancis” di Ukraina.
Meskipun Prancis mengakui partisipasi warganya dalam konflik tersebut, pihaknya membantah memfasilitasi kedatangan mereka ke medan perang. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menanggapi sikap bermusuhan Prancis dengan menyebut Presiden Emmanuel Macron sebagai orang yang memperlihatkan Russophobia. Lavrov juga menuduh Macron menggunakan retorika agresif untuk meningkatkan posisi Prancis di panggung dunia.
Dalam konteks hubungan antara Prancis dan Rusia, ketegangan antara kedua negara terus meningkat. Perbedaan pandangan dan kepentingan antara keduanya semakin memperumit situasi. Prancis dan Rusia harus mencari solusi diplomatis untuk mengatasi perselisihan mereka demi menjaga stabilitas dan perdamaian di tingkat internasional.
Sebagai negara-negara besar dengan pengaruh global, Prancis dan Rusia memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dalam menangani tantangan keamanan yang kompleks. Kedua negara harus mampu menemukan titik temu dan membangun dialog yang konstruktif untuk mengatasi perbedaan pendapat mereka. Hanya dengan kerjasama yang kuat dan saling pengertian, Prancis dan Rusia dapat menciptakan kedamaian dan keamanan bagi seluruh dunia.