Portofino, kota yang terkenal dengan keindahan bangunannya, telah lama menjadi destinasi wisata yang dicari banyak orang. Namun, untuk menjaga kecantikan kota ini, warga harus rela berpanas-panasan meski cuaca ekstrem. Wali Kota Portofino, Matteo Viacava, baru-baru ini memberikan tugas kepada pihak berwajib untuk melakukan patroli di seluruh gang dan jalan kota menggunakan pesawat nirawak atau drone. Tujuannya adalah untuk memeriksa keberadaan unit AC yang dipasang secara ilegal oleh warga.
Ternyata, di Portofino, pasang AC dan antena merupakan dua hal yang dilarang keras. Hal ini dikarenakan pemerintah kota tidak ingin merusak keindahan bangunan bersejarah yang telah bertahan selama ratusan tahun. Meskipun demikian, dengan suhu udara yang mencapai 40 derajat Celcius, membuat beberapa warga nekat memasang AC tanpa izin. Mereka bahkan menyembunyikan AC tersebut agar tidak terdeteksi oleh petugas.
Bagi mereka yang tertangkap memasang AC ilegal, mereka akan dikenakan denda sebesar 50.000 euro atau sekitar Rp 869 juta. Namun, hal ini tidak mengurangi daya tarik Portofino sebagai kota wisata yang unik. Terletak di area teluk dengan pelabuhan kecil, kota ini memiliki pesona tersendiri yang menarik minat banyak turis, terutama mereka yang datang dari Eropa Utara.
Sejak abad ketiga, Portofino telah menjadi desa nelayan yang kemudian berkembang menjadi kota wisata pada akhir abad ke-19. Dengan bangunan warna-warni yang indah dan pemandangan yacht mewah di pelabuhan kecilnya, Portofino semakin terlihat eksotis dan menarik perhatian banyak orang.
Selain itu, Portofino juga memiliki sejarah yang kaya. Banyak orang penting dunia seperti King Richard I of England, Paus Gregory XI, dan pelukis Prancis Guy de Maupassant pernah tinggal di kota ini. Selain itu, keberadaan Castello Brown sebagai benteng pertahanan militer sejak zaman Romawi juga menjadi bukti kekuatan Portofino sebagai kota pelabuhan yang penting.
Salah satu spot diving ikonik di Portofino adalah Christ of the Abyss, patung perunggu Yesus Kristus yang sengaja ditenggelamkan di San Fruttuoso. Selain itu, Portofino juga dikenal sebagai habitat lumba-lumba karena dahulu kala banyak lumba-lumba yang hidup di Teluk Tigullia.
Meskipun dikenal sebagai kota pelabuhan, Portofino bukanlah desa nelayan biasa. Dengan kehadiran toko-toko barang mewah seperti Armani, Louis Vuitton, dan Hermes, serta kerajinan lokal yang tak kalah menarik, kota ini menjadi surganya para penggemar belanja. Namun, harga-harga di Portofino memang cukup mahal, sehingga perlu hati-hati dalam mengatur budget belanja.
Dengan keunikan dan keindahan yang dimiliki, Portofino tetap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi banyak orang. Meskipun aturan ketat terkait pasang AC dan antena, kecantikan kota ini tetap terjaga dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang berkunjung.