Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkap bahwa para bandar judi online sering kali membidik anak-anak untuk menjadi korban aksinya. Menurut Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong, terdapat dua kategori utama dalam perjudian daring yang melibatkan anak-anak. Pertama, orang tua yang gemar berjudi secara daring dan kedua, anak-anak yang langsung terlibat dalam judi online.
Usman menjelaskan bahwa anak-anak yang terlibat dalam judi online ini biasanya melalui game. Beberapa game mengandung unsur judi, seperti yang memerlukan top-up. Hal ini merupakan hal yang perlu diwaspadai karena umumnya menyasar pada anak-anak.
Mengenai hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi telah menerbitkan peraturan yang meminta penerbit atau produsen game online untuk melakukan klasifikasi usia. Setiap game harus memiliki klasifikasi usia, seperti 3 tahun ke atas, 6 tahun ke atas, 13 tahun ke atas, 15 tahun ke atas, dan 18 tahun ke atas. Judi online tidak boleh dimasukkan ke dalam game untuk semua klasifikasi usia tersebut.
Usman menjelaskan bahwa aturan tersebut sama dengan pornografi, yang juga dilarang dalam game untuk semua klasifikasi usia. Menurutnya, hal ini penting mengingat negara kita melarang pornografi dalam segala bentuk dan untuk segala usia.
Satgas bidang Pencegahan Pemberantasan Perjudian Daring menuturkan bahwa jumlah korban judi online di Indonesia mencapai 2,37 juta penduduk, di mana 2 persen di antaranya adalah anak-anak di bawah 10 tahun. Untuk usia 10-20 tahun, terdapat sekitar 11 persen atau sekitar 440.000 penduduk yang menjadi korban. Sedangkan untuk usia 21-30 tahun, terdapat sekitar 520.000 penduduk atau sekitar 13 persen yang turut menjadi korban.
Pemerintah sangat mendesak untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak semakin merajalela dan merugikan generasi muda Indonesia. Semua pihak perlu bersatu untuk memberantas praktik perjudian online yang merusak moral dan kehidupan anak-anak. Semoga dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah, dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi anak-anak kita.